Budidaya Jamur Merang Tapi Masih Pemula? Ikuti 5 Tahap Ini




 Budidaya jamur merang mudah untuk dilakukan oleh siapa saja. Jamur merang  artinya salah satu tipe jamur konsumsi yg disukai konsumen, sebab rasanya yg enak dan kandungan gizinya tinggi.


Tetapi ada pula berbagai tipe jamur yg mengandung racun dan bahkan mampu menyebabkan kematian. Ini artinya jamur yg tak dikonsumsi. Jamur beracun diberi istilah toadstool.  Sedangkan jamur konsumsi diberi istilah mushroom.


Jamur konsumsi tidak hanya mempunyai kualitas gizi yg tinggi juga berguna obat, dan mudah dalam budidayanya, dan mampu dibudidayakan dengan cara massal. Ada 35 tipe jamur yg telah mampu dibudidayakan dengan cara komersial, dan ada 8 tipe yg dibudidayakan dalam skala industri.


Langkah-Langkah Budidaya Jamur Merang

Bila Kalian ingin membudidayakan jamur merang, berikut langkah-langkah yg wajib diikuti. Caranya mudah, jadi tak susah bagi pemula sekalipun:


Persiapan Bibit

Budidaya jamur merang bagi pemula lebih baik  memakai bibit jamur merang F3 yg siap dibudidayakan. Bibit jamur merang F3 ini yg diinokulasikan pada media tanam dalam kumbung menjadi jamur merang F4. Jamur F4 inilah yg dipanen untuk dikonsumsi.


Biasanya bibit jamur F3 telah ada yg membiakan, jadi Kalian tinggal membeli bibit jamur tersebut untuk keperluan budidaya. Tentu saja tak sama dengan petani jamur skala komersial, mereka telah mempunyai fasilitas pembiakan bibit murni, bibit F1, F2, dan F3.


Jamur Merang 

Menyiapkan Media Tanam

Dari namanya, kita tahu bahwa jamur merang di budidayakan pada tumpukan jerami alias merang padi. Nah, negara kita sebagai salah satu produsen padi paling penting di dunia, pasti menghasilkan jerami padi yg berlimpah ketika panen.


Sehingga, budidaya jamur merang mudah memperoleh bahan baku yg menjadi media tanam. Jamur merang ini juga mampu tumbuh di media lain, semacam sisa-sisa tanaman jagung, daun pisang, limbah kapas, ampas sagu, alias serbuk gergaji kayu.


Salah satu komposisi media tanam yg biasa dipakai untuk budidaya jamur merang antara lain: kombinasi dari jerami padi dan kapas (50%:50%), kapur pertanian (2% dari berat jerami dan kapas), bekatul (10%), dan urea (1%).

Komposisi media tanam yg lain artinya kombinasi merang alias jerami padi dan onggok, yg artinya ampas batang aren yg digiling yg telah diambil patinya.


Ada 3 bagian proses fermentasi media tanam jamur merang:


1. Tahap Pertama


Jerami alias merang yg telah dibasahi dengan air, dihamparkan di atas tanah alias lantai tanah dengan ukuran 2 x 3 m. Susun jerami setebal 30 cm di atas lantai tanah.


Di atas merang tebarkan onggok dari ampas batang aren. Kemudian susun merang lagi setebal 30 cm.  Di atasnya disebarkan lagi onggok.


Susun semakin hingga jerami dan onggok disusun berlapis-lapis dengan tinggi kurang lebih 1,5 cm. Lalu siram dengan air, seusai itu tumpukan media tersebut dibungkus rapat dengan plastik (mulsa) berwarna hitam.


2. Tahap Kedua


Setelah 3 hari, tumpukan merang dan onggok dibongkar. Hasil bongkaran tersebut disusun lagi dengan menempatkan bagian bongkaran yg di atas ditempatkan di bawah dan yg di pinggir ditempatkan di tengah.


Lalu disiram air dan dibungkus, kemudian diikat rapat lagi dengan plastik (mulsa) berwarna hitam. Biarkan selagi 3 hari.


3. Tahap Ketiga


Media tanam  yg terdiri dari merang dan onggok ditambahkan lagi bekatul 10 kg dan dolomit alias kapur pertanian 7,5 kg. Caranya media jerami yg telah bercampur onggok ditebarkan di atas tanah setebal 30 cm, lalu disebarkan bekatul dan dolomit di atasnya.


Begitu seterusnya selapis demi selapis di atas hamparan media budidaya diberikan bekatul dan kapur. Setelah itu siram dengan air dan tutup rapat media budidaya tersebut dengan plastik (mulsa) hitam, biarkan selagi 3 hari.

 

Setelah itu media budidaya tersebut dibongkar untuk ditempatkan rak-rak budidaya jamur merang di dalam kumbung.


Rumah Budidaya Jamur Merang

Rumah untuk budidaya jamur merang disebut kumbung. Rangka kumbung mampu dibangun dari bambu. Atapnya mampu dari genteng, seng, alias asbes.


Dinding  terbuat dari bilah bambu, kemudian kumbung dilapisi plastik untuk menjaga kelembaban. Lantai mampu dibangun dari tanah yg dipadatkan alias mampu pula disemen.


Untuk mengatur aliran udara, di atas kumbung dibangun celah udara alias jendela. Jendela tersebut terbuat dari bingkai bambu yg dilapisi plastik, mampu dibuka dan ditutup dengan tutorial dinaikkan dan diturunkan.


Pintu ditempatkan dibagian tengah yg diadaptasi dengan lorong tengah kumbung. Di kiri-kanan lorong tengah kumbung dibangun rak-rak budidaya dari bambu.


Ukuran rak 1 x 4 m sebanyak 5 tingkat, jadi dalam satu kumbung tersedia 10 rak budidaya jamur merang. Media tanam yg telah disusun di atas rak-rak dalam kumbung disusun dengan ketebalan 15-20 cm.


Sebelum inokulasi bibit jamur merang, sterilisasi dilakukan. Tutup rapat kumbung, selanjutnya alirkan uap panas yg bersumber dari perebusan air di pembangkit uap ke dalam kumbung.


Sterilisasi dilakukan selagi 2−4 jam, alias hingga suhu di dalam rumah kumbung naik menjadi 700C. Selanjutnya, diamkan rumah kumbung selagi 24 jam hingga suhunya turun menjadi 32−350C.


lampu

Penanaman Bibit

Penanaman bibit jamur merang dilakukan dengan tutorial menebarkannya eksklusif ke rak tanam yg telah diisi media tanam. Rak tanam dibangun dengan ketebalan 15−20 cm, dengan panjang 3 m alias 5 m, dan lebar 1 m. Dengan ukuran rak tersebut,  diperlukan 10−14 botol bibit dengan isi 220 cc.


Selama 3−4 hari, rumah kumbung wajib ditutup rapat. Kondisi tersebut akan mempercepat pertumbuhan miselium. Setelah 4−8 hari inkubasi, biasanya miselium telah tumbuh hingga membentuk primordial jamur.

 

Proses inkubasi bibit jamur merang dilakukan di dalam rumah kumbung. Suhu rumah kumbung selagi proses inkubasi idealnya 32−350C, kelembaban 65%, dan memakai cahaya lampu TL 60 watt.


Bibit jamur merang yg telah diinokulasikan pada media tanam butuh diperhatikan, apakah telah tumbuh miselia jamurnya alias tidak. Bila miselia jamur telah keluar, jadi butuh dilakukan pengabutan dengan uap air supaya kondisi dalam kumbung rutin lembab.


Apalagi kalau ada bagian media tanam di atas rak yg tampak kering butuh segera dilakukan penyiraman, melainkan wajib dalam bentuk pengabutan. Untuk menjaga kelembaban jadi lantai kumbung juga mampu disirami melainkan jangan hingga becek.

 

Panen

Jamur mampu dipanen seusai 8−10 hari penanaman bibit. Jamur merang siap panen artinya pada stadia telur ketika tudung tubuh buah belum membuka.


Pembentukan tubuh buah jamur merang tak terjadi bersamaan, jadi pemanenan wajib dilakukan dengan cara hati-hati, supaya tak merusak jamur yg dipanen dan calon tunas yg akan tumbuh.


Periode panen yg pertama kurang lebih 5 hari dan akan diikuti dengan panen berikutnya, yakni seusai masa istirahat 5−8 hari.


Itulah langkah-langkah yg Kalian mampu perbuat dalam budidaya jamur merang, mulai persiapan bibit hingga panen. Semoga info ini mampu kalian tiru dengan baik dan berhasil menghasilkan yg terbaik.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Tips Pemupukan Cabai Untuk Mencegah Datangnya Penyakit

Cara Merawat Tanaman Cabe Supaya Cepat Berbuah

Memelihara Anak Ayam yang berkualitas