7 Langkah Sukses Budidaya Tanaman Jali Sampai Panen




Tanaman Jali dikenal sebagai sejenis flora biji-bijian dari suku padi-padian alias Poaceae. Tanaman Jali alias nama ilmiahnya Coix Lacryma Jobi L terdengar asing bagi masyarakat awam.


Tanaman Jali alias dikenal dengan nama Hanjeli, dikala ini dikategorikan sebagai tanaman langka. Hal ini dikarenakan tidak tidak sedikit orang-orang mengenal apa itu Jali, dan bagaimana bentuk tanaman Jali.

 

Bisa jadi, budidaya tanaman jali telah mulai jarang dilakukan jadi membikin Jali tidak jarang dilupakan. Tanaman Jali yg bernama ilmiah Coix Lacryma Jobi L mempunyai tidak sedikit fungsi bagi kesehatan.


Jali ini sama semacam gandum, serealia, jagung dan barley yg mampu dikonsumsi sebagai pengganti nasi. Tanaman Jali sekarang ini mulai tidak dikenal, telah tidak lagi dikembangkan dan dibudidayakan.


Jali mempunyai beberapa macam nama, mulai dari job’s tear, mayuen, adlay, gandum mutiara china hingga sejenis Jali yg disebut hatamugi.


Tanaman Jali di Indonesia juga mempunyai beberapa sebutan, mulai dari nama hanjeli, hajeli, jelai, jali, japen hingga Jali disebut dengan nama Jaten. Perlu diketahui tanaman Jali bersumber dari Asia Timur dan Malaya. Namun, dikala ini tanaman Jali telah tersebar ke beberapa penjuru dunia  termasuk Indonesia.


Jenis Tanaman Jali

Jali terbagi dua varietas, yaitu Jali tipe pertama disebut Coix Lacryma Jobi var mempunyai cangkang keras berwarna putih, biasanya sebagai manik-manik. Jali tipe yg kedua disebut Coix Lacryma Jobi var ma-yuen mempunyai cangkang lunak.


Tidak tidak sedikit orang-orang yg mengenal bentuk buah Jali. Buah Jali berbentuk lingkaran lonjong pada varietas ma-yuen berwarna putih alias berwarna biru/ungu. Uniknya, tanaman Jali mempunyai kulit keras dan rumpunnya banyak.


Ciri tanaman Jali yg tidak kalah unik merupakan batangnya tegak besar, tinggi tanaman Jali 1-3 m, akarnya kasar dan sukar dicabut. Helai daun tanaman Jali berbentuk pita, ukuran daunnya 8-100×1,5-5 cm ujungnya runcing.


Bunga tanaman Jali yg begitu menarik, sebab keluar dari ketiak daun, dan ujung percabangan berbentuk bulir. Tanaman Jali juga mampu dikembangkan diberbagai ekosistem lahan pertanian, dari kawasan iklim kering, basah, maupun lahan kering alias lahan basah.


Budidaya Tanaman Jali

Cara Budidaya Tanaman Jali

Berikut ini merupakan langkah-langkah untuk membudidayakan tanaman jali.

Budidaya Lahan

Tanaman Jali mulai dibudidayakan disejumlah daerah, semacam pulau Sumatera, Kalimantan dan pulau Jawa. Saat tanam Jali butuh  tanah yg subur dan baik, air dan sinar matahari yg cukup, dan pupuk untuk meningkatkan unsur hara nitrogen yg diperlukan.

Tanaman Jali mulai tidak sedikit dibudidayakan oleh sebagian petani di Indonesia, sebab dianggap mudah perawatannya disegala tipe tanah, mulai dari ketinggian 0 mdpl hingga 1500 mdpl. Tanaman Jali tidak wajib ditanam pada lahan terbuka.


Selama ini, tanaman Jali dibudidayakan dilahan terbuka alias tegalan. Tanaman Jali mampu juga ditanam pada lahan kebun yg tidak sedikit pepohonan, bahkan Jali juga mampu dibudidayakan di tanah yg tidak lebih subur, dan tanah yg keras berbatu.


Budidaya tanaman jali mampu tumbuh optimal, akan diperoleh melewati lahan bertanah liat, pasir alias vulkanis dengan unsur hara tinggi. Ketinggian lahan pertanian budidaya tanaman Jali untuk mencapai pertumbuhan optimal antara 500-700 mdpl.


Membuat Larikan

Pola budidaya pertanian tanaman Jali yg luar biasa merupakan membikin larikan, untuk menaruh biji baru kemudian ditimbun tanah.


Tanaman Jali dalam budidaya pertanian termasuk sebagai tanaman annual alias musiman, jadi butuh tanah yg baik, sinar matahari yg cukup, dan pupuk yg mengandung unsur hara nitrogen masih diperlukan.


Perawatan Tanaman Jali

Tanaman Jali mampu tumbuh pada iklim panas alias kawasan tropis semacam di Indonesia. Menariknya Hanjeli mampu tumbuh pada tanah lempung, berpasir alias tanah liat. Tanah yg gembur dalam budidaya tanaman Jali menjadi lahan yg paling baik untuk tanam Jali.


Ketika menemukan tanah tandus, mampu memakai pacul supaya tanah masih gembur dan lembab. Pupuk juga butuh dipakai dalam budidaya tanaman Jali, dan salah satunya mampu memakai pupuk sangkar dan pupuk Bokashi.

Cara unik dalam budidaya tanaman jali, yaitu menambahkan insektisida dengan dosis rendah alias kurang lebih 10-15 kg/hektar. Metode ini menjadi tutorial sederhana untuk menolong pertumbuhan tanaman Jali dimasa awal dan tidak sedang terkena hama penyakit.


Cara lain budidaya tanaman Jali, yaitu dengan membikin bedengan berkapasitas 40 m x 60 m dengan 2-3 biji per celah tanam. Untuk menghemat biaya, mampu memakai mulsa plastik alias mulsa organik.


Baca Juga: Panduan Lengkap Budidaya Singkong yg Baik


Pemilihan Bibit

Pemilihan bibit tanaman Jali butuh dilakukan supaya dikala panen kelak mampu menghasilkan Jali yg berkualitas.


Pilihlah bibit Jali dengan varietas yg telah ditentukan, yaitu bibit yg sehat, tidak cacat dan tidak tidak sedikit agresi hama dan penyakit. Selain itu, butuh memperhatikan iklim, cuaca, suhu dan kondisi lahan yg akan menjadi tempat budidaya tanaman Jali.


benih jali

https://inkuiri.com

Pemupukan Tanaman Jali

Setelah masa tanam Jali selesai, ada masa pemupukan supaya tanaman Jali masih subur, yaitu dengan penggunaan pupuk NPK sebanyak 2 kg/hektar. Pupuk organik juga butuh dilakukan sebanyak 2 ton/hektar.


Pemupukan susulan dalam budidaya tanaman Jali butuh dilakukan sebanyak 100 kg/hektar NPK. Langkah selanjutnya, seusai masa pemupukan usai merupakan masa penyiraman.


Penyiraman kepada tanaman Jali butuh dilakukan supaya tanah pada tanaman Jali masih lembab, dan tanah terkesan basah dan lembab menjadi kunci keberhasilan dalam budidaya tanaman Jali.

Pengendalian Hama Penyakit

Masalah lain dalam budidaya tanaman Jali merupakan hama penyakit. Hama penyakit pada tanaman Jali yaitu burung, tetapi hama ini mampu ditanggulangi dengan memberi racun. Namun, pada dasarnya tanaman Jali relatif sedikit terserang hama dan penyakit.


Pengendalian hama dan penyakit pada tanaman Jali butuh juga dilakukan, dan menariknya, Jali mempunyai alelopati jadi mampu bersaing dengan gulma. Cara ini termasuk mudah, jadi budidaya tanaman Jali mampu dilakukan dengan cara meluas dan skala besar.


Panen

Buah Jali baru mampu dipanen seusai usianya kurang lebih 120 hari.

Saat panen Jali tiba menjadi masa yg ditunggu-tunggu para petani Jali, tetapi butuh dilihat apakah jali telah layak dipanen alias belum. Ketika biji Jali telah matang, ditandai dengan biji telah berisi alias bernas, keras dan kalau ditekan dengan tangan berwarna putih mengkilap.

 

Biji Jali dikala panen tiba, dipetik hingga ketiak daun. Setelah masa panen selesai, akibat panen Jali disimpan dalam kondisi kering dengan kadar air 13%, biji Jali berkulit biji keras, supaya biji Jali awet jadi disimpan didalam wadah kering alias plastik kedap udara.


Itulah beberapa faktor yg Kalian mampu perbuat dalam budidaya tanaman jali. Semoga info ini mampu kalian tiru dengan baik dan berhasil menghasilkan yg terbaik.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Tips Pemupukan Cabai Untuk Mencegah Datangnya Penyakit

Cara Merawat Tanaman Cabe Supaya Cepat Berbuah

Memelihara Anak Ayam yang berkualitas