Panduan Umum Ternak Sapi Perah yang Menguntungkan
Beternak sapi perah memang sangat menguntungkan karena kebutuhan susu murni di Indonesia cukup tinggi. Sayangnya tidak sama dengan negara-negara sub-tropis, beternak sapi perah di Indonesia sendiri sanggup dibilang gampang-gampang sulit sehingga untuk dibutuhkan berbagai kiat-kiat khusus agar usaha ini menguntungkan bagi peternak.
Karena ternak sapi perah bertujuan untuk mengambil susu, sehingga hal yang paling penting untuk diperhatikan adalah sanitasi atau kebersihan. Selain itu hal lingkungan juga turut mempengaruhi.
Agar yang akan terjadi susu sanggup lebih produktif, sehingga sebaiknya usaha ternak sapi perah dilakukan di dataran tinggi yang memiliki iklim sejuk.
Panduan sukses Usaha Ternak Sapi Perah Agar Lebih Menguntungkan
Walaupun ternak sapi perah agak sulit dilakukan di Indonesia yang notabenenya beriklim panas, tetapi hal tersebut tidak mustahil dilakukan selagi Anda memperhatikan berbagai hal-hal penting yang harus dilakukan.
Lalu apa saja yang harus diperhatikan selagi melakukan ternak sapi perah agar sanggup mendapatkan yang akan terjadi yang menguntungkan? Ini dia ulasannya.
1. Perhatikan Kebersihan Kandang Sapi Perah
Agar sapi perah tidak stress, sehingga hal kandang harus diperhatikan dengan baik terutama dari segi kebersihannya. Kebersihan kandang akan membuat sapi semakin nyaman serta tentu dengan tutorial tidak pribadi akan meningkatkan produktivitas susu yang dihasilkannya.
Buat kandang dari bahan-bahan yang kuat seperti besi, kayu, atau bamboo. Buat lantai kandang yang nyaman untuk sapi dikala rebahan. Jangan buat lantai kandang dari tanah untuk pemeliharaan sapi perah.
Agar kandang selalu bersih serta terhindar dari penumpukan kotoran serta sisa makanan yang berlebih, sehingga jangan lupa untuk membuat saluran pembuangan atau drainase yang mumpuni serta lancar. Jangan lupa untuk melakukan pembersihan kandang sesering mungkin.
2. Pilih Bibit Sapi Berkualitas
Untuk sanggup mendapatkan yang akan terjadi yang menguntungkan dari usaha ternak sapi perah, sehingga Anda tentu harus memilih bibit sapi yang berkualitas. Di Indonesia sendiri, jenis sapi perah yang biasa dipilh karena menghasilkan produktivitas yang tinggi adalah Frisien Holstein (FH).
sapi perah di kandang
Jika jenis sapi perah yang satu ini mudah didapatkan, Anda juga sanggup menggunakan bibit dari peranakannya atau yang akan terjadi persilangan sapi FH dengan sapi lokal lain.
Beberapa kriteria bibit sapi berkualitas yang harus diperhatikan antara lain:
Sapu berada pada keadaan sehat, bebas parasit, tidak cacat, serta memiliki kulit yang mulus.
Cari tahu riwayat penyakit yang dimiliki oleh sapi serta silsilah lengkapnya.
Mata sapi terlihat cerah serta tidka kusam.
Ritme napas teratur serta tidak terdapat lendir yang keluar dari hidungnya.
Memilik kuku yang bagus serta tidak bengkak. Jika diraba, sehingga suhunya tidak terlalu panas.
3. Berikan Pakan serta Minum yang Optimal
Agar sapi sanggup menghasilkan susu dalam jumlah yang maksimal, sehingga pemberian jenis serta dosis pakan serta minuman tentu harus diperhatikan benar-benar. Untuk sanggup menghasilkan 1 kg susu, sapi perah biasanya membutuhkan 4-5 kg air.
Agar tidak repot, usahakan untuk selalu menyediakan air bersih sebagai sumber minum sapi sebanyak-banyaknya serta biarkan sapi minum hingga puas.
sapi perah
Selain minum, pemberian pakan yang sesuai juga akan memicu produktivitas susu. Pakan yang baik bagi sapi perah harus mengandung berbagai jenis nutrisi penting seperti karbohidrat, lemak, protein, serta vitamin.
Beberapa jenis pakan yang sanggup diberikan untuk sapi perah antara lain:
Pakan Konsentrat
Pakan konsetrat disebut juga sebagai pakan penguat. Pakan konsentrat biasanya terbuat dari berbagai jenis biji serta umbi serta berbagai limbah olahan tani seperti ampas tahu serta juga bungkil kedelai. Untuk pemberian pakan konsentrat, Anda sanggup memberikannya sebayak 1-2% dari bobot sapi.
Pakan Hijauan
Pakan hijauan sanggup dibilang sebagai pakan utama yang harus diberikan kepada sapi perah. Pakan hijauan biasanya terdiri dari berbagai jenis bahan berserat seperti daun kacang, jerami, pucuk tebu, tanaman legume, serta rumput-rumputan.
Sapi perah biasanya membutuhkan pakan hijauan tidak lebih lebih 10% dar bobot tubuhnya atau 30-50 kg pakan per satu ekor sapi. Pemberian pakan hijauan sebaiknya dilakukan dikala siang hari setelah pemerahan.
Pakan Tambahan
Pakan tambahan yang diberikan kepada sapi perah biasanya berupa hormon, vitamin, mineral, serta berbagai jenis enzim serta juga antibiotic. Pakan tambahan biasanya dibuat di pabrik serta diberikan sesuai dengan dosis yang sudah dianjurkan.
Ketika sapi memasuki masa laktasi, sehingga kebutuhan pakannya sanggup Anda tingkatkan hingga 25% lebih banyak.
4. Lakukan Proses Pengawinan yang Tepat
Sapi betina biasanya memiliki waktu birahi tidak lebih lebih 15-18 jam. Setelah melewati waktu tersebut, waktu birahi akan kembali datang setelah 21 hari. Oleh karena itu, Anda harus meperhatikan dengan betul kapan waktu birahi sapi datang sehingga proses pengawinannya tidak mengalami keterlambatan.
Beberapa ciri dari sapi betina yang mengalami nafsu birahi antara lain:
Gelisah
Sering melenguh serta berusaha mendekati sapi jantan
Vulva memerah serta bengkak
Nafsu makan menurun.
Berbeda dengan sapi betina, jangka waktu birahi sapi perah jantan cukup lama hingga 2-3 hari. Proses pengawinan sapi perah sendiri sanggup dilakukan dengan dua tutorial antara lain:
Perkawinan Alami
Untuk proses pengawinan alami, Anda sanggup mengawinkan satu ekor sapi perah jantan dengan 25-30 ekor sapi betina. Untuk peternakan berukuran kecil, Anda sanggup memasukkan satu sapi jantan serta berbagai sapi betina yang sedang birahi pribadi didalam satu kandang.
Pengawinan Buatan
Untuk proses pengawinan buatan dilakukan dengan tutorial menyuntikkan cairan sperma sapi jantan kedalam vagina sapi betina. Dibandingkan dengan pengawinan dengan tutorial alami proses pengawinan dengan tutorial buatan memiliki berbagai keunggulan karena Anda sanggup menyediakan sperma unggul tanpa harus membawa sapi jantan langsung.
5. Perhatikan Masa Laktasi serta Pemerahan
Susu sudah sanggup diperah dikala sapi memasuki masa laktasi. Lalu apa itu masa laktasi serta bagaimana proses pemerahan sapi yang tepat serta aman? Ini dia penjelasannya
Masa Laktasi
Masa laktasi adalah masa dimana sapi betina sudah aktif menghasilkan susu. Masa ini mulai terjadi dikala sapi betina sudah melahirkan anak. Mulai dari satu minggu setelah melahirkan hingga 10 bulan berikutnya, susu sapi betina sudah sanggup diperah.
Pada masa-masa awal pemerahan, volume susu yang dihasilkan masih sangat sedikit. Namun seiring berjalannya waktu, volume susu yang dihasilkan akan semakin naik serta akhirnya kembali turun dikala memasuki bulan ke-10.
Sapi betina sudah sanggup dikawinkan serta melahirkan anak dikala berusia 2,5 tahun serta masih semakin produktif hingga berusia 10 tahun. Puncak produktivitas susu sapi berlangsung dikala sapi betina berusia 7-8 tahun.
Proses Pemerahan
Pemerahan susu sanggup dilakukan sebanyak 2 kali dalam sehari dengan jangka waktu pemerahan mulai dari 5-7 menit, Agar proses pemerahan sanggup berlangsung dengan lancar, ada berbagai hal yang harus diperhatikan seperti kebersihan kandang serta juga alat pemerahan.
Selain itu pastikan bahwa badan sapi yang akan diperah bersih dari kotoran terutama pada bagian belakangnya.
Karena susu sangat mudah menyerap bau, sehingga proses pemerahan harus dilakukan dalam keadaan bersih. Anda juga harus mencuci ambing atau putting susu dengan air hangat terlebih dahulu untuk meminimalisir pencemaran bakteri.
Itulah tadi berbagai hal yang harus diperhatikan dikala akan melakukan ternak sapi perah. Jika Anda tinggal di daerah yang sejuk, sehingga usaha yang satu ini tentu sanggup menjadi pilihan yang tepat. Semoga artikel ini menawarkan manfaat serta tambahan info menarik bagi Anda. Selamat mencoba!
Komentar
Posting Komentar